Kamis, 25 Februari 2016

Agar Terasa Nyaman Namun Tetap Modis Saat Berolahraga


Agar Terasa Nyaman Namun Tetap Modis Saat Berolahraga 
 Foto: instagram
 
Menjadi seorang muslimah bukan berarti tidak bisa berolahraga karena tidak adanya pakaian olahraga yang menunjang. Semakin berkembangnya dunia fashion terutama untuk para hijabers, kini hadir pula pakaian olahraga yang dikhususkan untuk para hijabers agar merasa lebih nyaman saat berolahraga dan yang terpenting tetap mengikuti kaidah agama.

Sebagai wanita pada umumnya, para hijabers tentulah ingin tetap terlihat modis saat berolahraga. Instruktur yoga dan pilates yang juga berhijab, Lisa Namuri menyarankan untuk memilih warna-warna pakaian yang disesuaikan dengan usia. Seperti apa?

"Pilih warna-warna yang sedang tren saat ini, tetpai saran saya jangan terlalu banyak warna, nanti terlalu 'heboh' dilihatnya. Untuk yang berusia 20 tahunan bisa pakai baju yang warna-warni biar lebih semangat olahraga, sedangkan usia 30 tahunan pilih warna yang netral saja," paparnya saat diwawancara.

Menurutnya, padu-padan warna tersebut kembali lagi kepada selera orang masing-masing. Setiap orang memiliki preferensi gaya tersendiri yang sesuai dengan kepribadiannya.

Jika Anda berlari misalnya, gunakan legging yang dilapisi dengan rok mini untuk menutupi bokong agar tidak membentuk badan. Cara lainnya adalah bisa juga menggunakan manset atau dalaman yang dibalut dengan jaket atau rompi longgar tanpa lengan yang tetap menutup lekukan tubuh.

Tetapi di balik padanan busana saat berolahraga, wanita lulusan Fitness Institute Australia itu megatakan yang terpenting adalah material yang dikenakan pada busana olahraga hijabers. Meski model dan warnanya menarik, tetapi jika saat dikenakan tidak nyaman dan menyerap keringat, akan berpengaruh pada performa saat berolahraga.

"Yang penting bagi saya bukan modelnya yang ketat atau longgar, tapi adalah bahannya yang harus disesuaikan dengan tubuh kita. Kalau mengganggu ruang gerak kita, pasti akan mempengaruhi stamina kita juga," tandas penulis buku 'Lisa's Movement' itu sebelum mengakhiri perbincangan.